MICROSITE ADALAH
Blog & Website, Digital Marketing, Home

Microsite: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Microsite adalah sebuah situs mini yang dibuat khusus untuk keperluan branding sebuah brand/perusahaan.

Jika dilihat dari segi tampilan dan alamat situsnya, microsite ini memang sengaja dirancang khusus memang tidak tergabung dengan situs utama milik brand.

Salah satu tujuannya adalah agar konten pada microsite yang mungkin berbeda jauh dari biasanya tidak mengganggu konten website utama. 

Nah, apabila Anda memiliki bisnis dan ingin membuat campaign independen, membuat microsite adalah hal yang bisa Anda pertimbangkan.

Namun, sebelum Anda memutuskan untuk membuat microsite, ketahui apa itu microsite, jenis-jenis, hingga manfaatnya.

Apa Itu Microsite?

Microsite adalah sebuah situs yang konten-kontennya telah melalui proses branding dan terpisah dari homepage dan atau URL website utama.

Apabila subdomain masih tergabung dalam satu domain yang sama dengan website utama, maka microsite benar-benar terpisah.

Tak hanya itu, microsite biasanya juga tidak mengandung unsur nama perusahaan yang mensponsori situs tersebut.

Konten yang ada di dalam microsite bersifat informatif, dan ditujukan unuk menjangkau pengguna sebanyak mungkin.

Tak hanya itu, kontennya juga sebagian besar berunsur menyenangkan dan berbasis interaksi.

Dengan demikian, brand dapat menjalin kedketaan dengan pengguna atau audiens.

Sebagai tambahan, microsite juga tidak menampilkan informasi apapun mengenai brand atau perusahaan induk seperti yang biasanya ditemui pada website biasa, misalnya misalnya About Us, dan sebagainya.

Sampai di sini, apakah Anda sudah mulai mendapat gambaran apa itu microsite? Jika sudah, mari pelajari apa saja jenis-jenisnya.

Baca Juga: Domain ID: Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya

Jenis-Jenis Microsite

Microsite memiliki dua jenis dengan fungsi yang berbeda-beda, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Berbasis Campaign (Jangka Pendek)

Messi Messages

Sesuai namanya, microsite jangka pendek berisi konten branding dengan strategi apa saja yang menurut brand paling efektif.

Adapun jenis-jenis kontennya di dalamnya bisa berupa audio, video, games, dan sebagainya, kemudian setelah campaign berakhir, microsite pun dibiarkan begitu saja.

Untuk contohnya, Anda bisa mengunjungi www.messimessages.com.

2. Berbasis Konten Reguler (Jangka Panjang)

RED BULL

Microsite semaca ini biasanya berperan seperti situs-situs media yang mempublikasikan konten secara terus menerus tanpa tahu kapan akan berakhir.

Tantangan terbesar untuk membuat microsite jenis ini adalah konsistensi dan kreativitas yang harus dimiliki oleh pengelola microsite agar konten-kontennya tetap relevan dan audiens mau melihat konten tersebut.

Manfaat Microsite untuk Brand

Banyak perusahaan besar telah memiliki microsite dalam sarana branding mereka, dan hal itu terbukti efektif.

Karena microsite memiliki beberapa manfaat sebagai berikut.

  • Meningkatkan Brand Awareness

Karena tujuan utama microsite adalah untuk strategi branding oleh sebuah brand, maka ketika campaign itu sukses brand akan mendapat keuntungan yaitu brand awareness yang meningkat dan online presence-nya sangat luas melalui microsite ini.

  • Berpotensi Viral

Konten-konten yang menarik dapat membuat audiens menaruh perhatiannya, kemudian terciptalah word of mouth tentang sebuah produk/peristiwa tertentu.

  • Mengoptimasi Keyword Niche

Microsite dapat membantu Anda untuk mendapatkan posisi pada search engine yang lebih baik pada beberapa keyword tertentu menggunakan konten khusus (branding).

Baca Juga: Jumlah Kata Artikel SEO Ideal Untuk Website

Kekurangan Microsite

Selain memiliki beragam manfaat, tentu microsite juga memiliki kekurangan yang bisa memengaruhi keputusan Anda untuk menggunakan microsite.

  • Biaya yang Tinggi

Pada dasarnya, membuat microsite sama halnya dengan membuat website baru, yang berarti Anda perlu menyewa domain, hosting, dan sebagainya.

Selain itu, Anda juga harus menyiapkan dana untuk developer dan desainer.

  • Membutuhkan Banyak Waktu

Waktu yang paling banyak dibutuhkan adalah ketika harus mengembangkan microsite dengan konten dan mengoptimasi dengan teknik SEO.

Seperti diketahui, SEO memang sangat berguna untuk mendapatkan banyak traffic dan mendongkrak posisi microsite nantinya, tetapi Anda harus bersabar untuk mencapai ke sana karena prosesnya tidak instan.

  • Jangka Pendek

Ketika campaign sudah berakhir, smeua yang telah Anda keluarkan (waktu dan biaya) dalam membangun microsite ditinggalkan begitu saja.

Kesimpulan

Microsite adalah situs yang konten-kontennya dikhususkan untuk branding di luar website perusahaan agar tidak ‘merusak’ konten pada website utama.

Anda bisa memilih antara dua jenis microsite untuk campaign (jangka pendek) atau konten reguler (jangka panjang).

Namun microsite memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus Anda pertimbangkan untuk akhirnya membuat keputusan apakah harus menggunakannya atau tidak.

Itulah pembahasan mengenai microsite, jenis, manfaat dan kekurangannya, semoga dapat menambah pengetahuan Anda.

Leave a Reply